8 Cara Alami Menghentikan Mimisan Dengan Cepat

Hidung berdarah (nosebleed) kadang membuat kita merasa panik. Kondisi ini disebut mimisan atau epistaksis, dimana selaput lendir pada hidung pecah dan mengalirkan darah. Mimisan akan berhenti jika darah membeku, namun butuh waktu. Ada cara cepat untuk menghentikannya. Hidung berdarah dapat terjadi secara berulang-ulang. Gangguan ini disebabkan oleh beberapa faktor.


8 Cara Alami Menghentikan Mimisan Dengan Cepat
Penyebab umum Mimisan

  • Perubahan cuaca tiba-tiba
  • Luka pada mukosa hidung
  • Masuknya benda asing ke dalam lubang hidung
  • Menggunakan kuku untuk membersihkan kerak di hidung sehingga mukosa hidung terluka.
  • Hidung terbentu dengan keras.
  • Suhu udara berubah secara mendadak. Cuaca yang terlalu dingin atau sebaliknya dapat membuat selaput di dalam hidung menjadi keringan dan pecah.
  • Tanpa sengaja selaput di rongga hidung terluka oleh benda yang dimasukkan untuk membersihkan, pada akhirnya terjadi luka yang mengalirkan darah.
  • Masuknya bahan kimia seperti asam sulfat, amonia, atau obat hidung tersumbat ke dalam hidung secara berlebihan.
  • Membuang ingus dengan keras.
  • Obat-obatan yang berbahan asetosal dan ibuprofen.
  • Hidung teriritasi oleh polusi udara, sehingga lecet pada selaput lendir hidung.
  • Kelainan pada anak kecil yang berumur di bawah 10 tahun.
  • Infeksi dan peradangan pada hidung akibat leukimia, hemofilia, darah tinggi, demam berdarah, sinusitis, tumor di hidung, atupun influenza.

8 Cara Alami Menghentikan Mimisan Dengan Cepat


1. Gunakan daun sirih untuk menghentikan perdarahan

Remas selembar daun sirih muda, gulung hingga menyerupai bentuk kerucut. Gunakan daun ini untuk menyumbat hidung pasien, biarkan untuk sementara. Hadapkan wajah pasien ke atas (tengadah). Pengobatan ini bermaksud untuk mengecilkan pembuluh darah.
Jika darah masih keluar dari hidung selama lebih 10 menit, antar pasien menemui dokter. Pendarahan yang disertai panas berlanjut dapat diakibatkan oleh adanya penyakit serius. Sandarkan pasien dalam posisi duduk, selama di perjalanan.

2. Posisi duduk dengan miring ke depan


Pertolongan pertama bagi penderita mimisan dengan mendudukkan pasien pada posisi badan dan kepala dimajukan ke depan. Gunakan jempol dan telunjuk untuk menjepit hidung pasien, suruh pasien untuk bernafas dengan mulutnya selama dua menit. Jika darah tidak lagi mengalir, tempelkan es batu pada hidungnya. Cara ini akan membuat darah menjadi beku, disebabkan pembuluh darah (vasokonstriksi) menyempit. Posisi duduk miring ke depan bermaksud untuk mencegah aliran darah balik ke kerongkongan ataupun lambung.
Selain sirih, mengobati hidung berdarah dapat dilakukan dengan aplikasi bahan alami di bawah ini:

3. Rambut Jagung

Rebus 50gr rambut jagung dengan 400cc air. Tunggu hingga mendidih dan airnya berkurang setengahnya, kemudian saring. Minumlah sarinya saat hangat.

4. Kacang Tanah

Ambil 25gr kulit kacang tanah, rebus dengan 400cc air. Biarkan air tersisa hanya separuhnya, kemudian saring. Minum air kacang tanah dalam keadaan hangat.

5. Akar Teratai

Tumbuk 200gr akar teratai hingga lumat. Saring airnya, gunakan sebagai obat tetes bagi hidung. Cukup masukkan 3 tetes air ke dalam lubang hidung, minum sisanya.

6. Akar Alang-Alang

Rebus 60gr akar alang-alang ke dalam 400cc air, sampai airnya mendidih. Tunggu hingga air berkurang 200cc, kemuadian angkat. Minum ramuan ini selagi hangat.

7. Kangkung segar

Hancurkan 25gr kangkung segar dan air ke dalam blender. Minum jus kangkung ini dengan teratur untuk mencegah mimisan yang sering diderita.

8. Pegagan

Sediakan 60gr daun pegagan, rebus bersama 400cc air. Setelah airnya mendidih dan menyusut setengahnya, segera angkat. Minum air pegagan saat hangat. Baca juga: 11 Obat Cacingan Terbuat Dari Bahan Alami.

Itulah cara menghentikan hidung berdarah dengan cepat menggunakan bahan alami. Cukup pilih salah satu dari cara di atas, yang mudah dikerjakan. Cara ini aman, tidak ada dampak samping berbahaya.

Baca Juga Lainnya:

0 Response to "8 Cara Alami Menghentikan Mimisan Dengan Cepat"

Posting Komentar