ilustrasi pekerja tekstil by theglobeandmail.com
Cara Mencegah Dan Mengobati Penyakit Bisinosis
Gejala Bisinosis
Iritasi pada saluran nafas dapat disebabkam oleh debu kapas, dengan keluhan seperti batuk kering yang pada tahap awal masih bisa hilang jika pasien dijauhkan dari tempat yang penuh dengan debu kapas. Tanda-tanda lain seperti sesak nafas, batuk, meriang, pilek, dan lemah dan pilek. Gejala ini biasanya tidak terlalu berat dan akan hilang selama beberapa jam, terkadang berlangsung dalam beberapa hari.
Tahap penyakit bisinosis
Sesuai dengan gejala yang timbul, Schilling membagi bisinosis seperti berikut:
Derajat C 0
Belum terdapat keluhan sesak napas.
Derajat C ½
Terkadang seolah merasakan tertekan atau timbul keluhan akibat iritasi saluran nafas keesokan harinya.
Derajat C 1
Adanya keluhan yang dirasakan pekerja setiap hari, dimulai pada keesokan hari setelah terinfeksi.
Derajat C 2
Timbulnya keluhan pada esok hari dan di hari lainnya.
Derajat C 3
Keluhan pada C2 disertai dengan penurunan fungsi paru-paru.
Klasifikasi bisinosis menurut WHO
Derajat B 1
Penderita merasa tertekan dan keesokan harinya merasa sesak napas.
Derajat B 2
Sama dengan derajat B 1, bedanya kondisi berlanjut di hari-hari berikutnya.
Risiko bisinosis akan meningkat jika tekstil merokok. Racun berupa tar akan berakibat penambahan lendir di paru-paru, saluran dan kantung udara di paru-paru akan kotor oleh zat iritan yang terdapat di dalamnya. Hal ini akan meningkatkan risiko terkena bisinosis.
Cara mencegah penyakit bisinosis
- Menggunakan masker pelindung ketika berada di tempat kerja.
- Sebelum masker dibuka, cuci tangan setelah pekerjaan selesai.
- Jaga lingkungan kerja yang bersih agar terhindar dari paparan zat kimia atau debu di udara. Pada jangka panjang, paparan seperti ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru secara permanen.
Pengobatan
Pengobatan terhadap pasien bisinosis dengan menggunakan kortikosteroid, bronkodilator, rehabilitasi paru, terapi olahraga dan terapi oksigen.
Penyakit sejenis dengan bisinosis
1. Asbestosis
Penyakit ini disebabkan oleh serat asbes, yang berbahan khususnya magnesium silikat. Ditandai dengan sesak nafas dan batuk berdahak. Ujung-ujung jari pasien biasanya bertambah besar atau lebar.
2. Silikosis
Penyakit ini disebabkan oleh debu silica bebas (SiO2) yang terbawa ke paru-paru, lalu mengendap di sana selama 2 hingga 4 tahun. Gejala silikosis seperti sesak nafas disertai batuk, umumnya tanpa dahak. Pada tingkat lanjut, sesak nafas sangat parah hingga berakibat gagal jantung.
3. Antrakosis
Gangguan saluran napas ini disebabkan oleh debu batubara, dengan waktu inkubasi sekitar 2-4 tahun. Umumnya ada campuran debu silikat, sehingga dibarengi dengan silikosis. Antrakosis dibedakan menjadi tiga jenis, seperti antrakosis murni, silikoantrakosis, dan tuberkolosilikoantrakosis.
4. Beriliosis
Penyakit beriliosis diakibatkan oleh debu logam, termasuk logam murni, sulfat, oksida, atau halogenida. Beriliosis sering mengancam pekerja industri yang mengolah logam campuran tembaga, berilium, mangan, seng, atau pekerja pabrik fluoresen. Masa inkubasi penyakit ini selama lima tahun. Gejala penyakit seperti mudah lelah, sesak napas, dan penurunan berat badan secara tiba-tiba. Baca juga: 9 Cara Mengobati Demam Berdarah Dengan Bahan Alami!
Timbal dapat bersifat sangat toksik. Berpotensi menyerang sistem saraf, pencernaan, fungsi ginjal dan jantung. Efek timbal terhadap anak-anak lebih membahayakan dari orang tua.
0 Response to "Cara Mencegah Dan Mengobati Penyakit Bisinosis"
Posting Komentar