5 Teknik Bernafas Yang Benar Saat Berlari

Anda mungkin merasa heran bagaimana bisa seorang atlet berlari pada jarak jauh tanp merasa lelah dan ngos-ngosan. Seorang pelari punya rahasia nafas panjang, sehingga orang biasa sangat sulit untuk mengalahkannya.

5 Teknik Bernafas Yang Benar Saat Berlari
Anda mungkin mengira bahwa hal itu disebabkan oleh otot kaki mereka yang sudah terlatih atau karena bakat alami yang ada dalam diri mereka. Sayangnya jawaban tersebut tidaklah tepat. Rahasia sebenarnya terletak pada metode pernafasan.

Kunci nafas panjang adalah asupan oksigen yang memadai ke dalam paru-paru seorang pelari. Saat anda berlari, otot-otot tubuh memerlukan asupan oksigen lebih banyak dibandingkan aktivitas ringan. Situasi ini membuat paru-paru anda bekerja keras untuk mendapatkan asupan oksigen. Jika anda tidak tahu tehnik bernafas yang benar, tentunya anda akan merasa ngos-ngosan.


5 Teknik Bernafas Yang Benar Saat Lari Cepat


Para atlit marathon mampu berlari tanpa lelah karena mereka telah melatih otot diafragma dengan rutin dan pola pernafasan yang baik, sehingga paru-paru punya kemampuan maksimal dalam menyerap oksigen. Oksigen ini dibutuhkan oelh seluruh jaringan tubuh termasuk otot kaki, sehingga mereka mampu berlari lebih jauh. Nah, inilah tehnik pernafasan yang benar saat berlari:

1. Ritme napas yang teratur

Seorang atlet lari memiliki strategi yang kadang sulit dilakukan orang biasa tanpa latihan teratur. Pola pernafasan yang baik selalu menjaga irama nafas secara teratur. Seorang pelari harus menentukan kapan waktu yang tepat baginya untuk mengambil nafas, tiap dua langkah atau tiga langkah.


Jika anda merasa harus bernafas setiap 3 langkah kaki, maka lakukan secara konsisten dan jangan berubah-ubah. Hal ini tidak sama pada setiap orang, sesuai kondisi tubuh masing-masing.

2. Bernapas lewat mulut

Oksigen yang masuk ke dalam paru-paru lebih banyak jika anda bernafas melalui mulut. Begitu juga karbondioksida yang keluar dari mulut lebih cepat daripada Co2 yang keluar lewat hidung saat berlari.

Bernafas lewat mulut akan membuat otot-otot wajah lebih santai. Jika anda menghirup udara lewat hidung, maka otot rahang akan menjadi keras dan wajah pun menjadi tegang. Efeknya adalah ngos-ngosan dan mudah lelah, karena asupan oksigen yang tidak memadai.

3. Bernafas dangkal tapi cepat

Jika anda menarik nafas dalam-dalam, maka anda akan kesulitan untuk mengambil nafas berikutnya. Dampak yang pasti adalah ngos-ngosan dan menyebabkan otot-otot mudah lelah.

Untuk memudahkan dalam mengatur nafas, tarik nafas dangkal saja kemudian segera lepaskan. Bernafas dengan cepat akan membuat anda mampu berlari lebih jauh.

4. Gunakan pernafasan diafragma

Seorang pelari mampu berlari tanpa ngos-ngosan karena ia telah terlatih dalam menggunakan pernafasan diafragma. Anda pun dapat melatih nafas perut. Caranya, berbaring dalam posisi terlentang kemudian tarik dan hembuskan nafas. Ulangi beberapa kali, lihat bagian perut anda dan rongga dada.

Jika rongga dada turun naik, berarti pernafasan dada. Sedangkan pernafasan diafragma ditandai dengan perut yang mengembang dan mengempis. Inilah rahasia utama dari nafas panjang seorang pelari. Berlatihlah setiap hari hingga anda menguasai teknik pernafasan ini, kemudian terapkan metode ini saat berlari. Baca juga: 10 Manfaat Olahraga Pagi Yang Menakjubkan

5. Sesuaikan nafas anda dengan kecepatan berlari

Jika anda berlari dengan terengah-engah, kurangi kecepatan lari dan control nafas anda. Ketika nafas anda telah sinkron dengan kecepatan lari, tingkatkan kecepatan berlari secara bertahap.

Teknik pernafasan yang benar saat berlari memang tidak mudah untuk dilakukan oleh orang biasa. Tapi dengan latihan rutin dan berulang-ulang, akan membuat anda menerapkan metode ini dengan mudah.

Semoga artikel ini membantu anda untuk menjadi seorang pelari tangguh yang tidak mudah dikalahkan oleh lawan-lawan anda dalam sebuah kejuaraan lari. Simak juga: 9 Latihan Untuk Mengecilkan Perut Buncit

Baca Juga Lainnya:

0 Response to "5 Teknik Bernafas Yang Benar Saat Berlari"

Posting Komentar